SBC, AAC dan aptX Codec Bluetooth mana yang lebih baik?

Daftar Isi

3 codec utama yang paling familiar bagi pendengar adalah SBC, AAC dan aptX:

SBC - Pengkodean Subband -  Codec wajib dan default untuk semua headphone Bluetooth stereo dengan Advanced Audio Distribution Profile (A2DP). Ia mampu bit rate hingga 328 kbps dengan sampling rate 44.1Khz. Ini memberikan kualitas audio yang cukup baik tanpa memerlukan banyak kekuatan pemrosesan untuk menyandikan atau mendekode. Namun, kualitas audio terkadang sedikit tidak konsisten. Hal ini terutama terlihat pada pemancar Bluetooth yang murah.

AAC - Pengkodean Audio Tingkat Lanjut - Mirip dengan SBC tetapi dengan kualitas suara yang lebih baik. Codec ini sebagian besar populer di platform iTunes Apple dan beberapa aplikasi non-nirkabel lainnya. Namun, hal ini tidak terlalu umum, terutama untuk headphone.

tepatX -  Codec berpemilik dan opsional yang dirancang oleh CSR. Ini ideal untuk aplikasi audio yang menuntut karena mengkodekan audio lebih efisien dan pada kecepatan yang sedikit lebih tinggi daripada SBC. Ada juga dua variasi tambahan aptX(LL) dan aptX HD yang secara drastis mengurangi latensi koneksi atau meningkatkan kualitas audionya secara signifikan. Namun, ini agak membatasi karena pemancar dan penerima Bluetooth harus memiliki aptX atau variasinya agar codec dapat berfungsi.

Latensi

Codec memiliki dampak yang lebih besar pada latensi (pelajari lebih lanjut tentang tes ini) dibandingkan kualitas suara bagi sebagian besar pendengar. Koneksi SBC default biasanya memiliki latensi lebih dari 100 ms yang terlihat saat menonton video dan mungkin cukup parah untuk merusak pengalaman bermain game Anda. 

Untuk memperbaiki beberapa masalah sinkronisasi yang disebabkan oleh latensi, CSR mengembangkan aptX dan selanjutnya codec Latensi Rendah aptX. AptX reguler agak meningkatkan latensi karena algoritma pengkodeannya yang lebih efisien daripada SBC. Namun, aptX-LL memiliki dampak paling nyata terhadap latensi.

Kesimpulan

Codec adalah algoritma yang memampatkan data untuk transmisi yang lebih mudah dan cepat. Algoritme pengkodean dan penguraian kode yang lebih baik berarti transmisi lossy yang lebih sedikit sehingga dapat membantu kualitas audio. Kami memperhatikan bahwa codec memiliki dampak yang lebih besar pada latensi dibandingkan kualitas audio.

Gulir ke Atas